Powered By Blogger

Sabtu, 19 Maret 2011

Harapan Mampu Bangkitkan Semangat Hidup

Harapan Mampu Bangkitkan Semangat Hidup


Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh
Semoga Keselamatan, Rahmat dan Keberkahan Allah selalu tercurah atasmu
Sahabat … yang dimuliakan Allah ta’alaa…
Memang HIDUP ini adalah ARENA UJIAN, penuh permasalahan dan cobaan.
Tapi justru karena itu sahabat, kita tidak boleh MENYERAH dan PUTUS ASA…
Untuk menghadapi UJIAN HIDUP kita harus selalu YAKIN dan penuh HARAPAN…
Karena kita masih mempunyai Allah, TUHAN yang membuat UJIAN,
Dialah yang membuat UJIAN dan dia pula yang akan MENYELESAIKANNYA…
Selama kita DEKAT, TUNDUK PATUH, dan selalu MEMOHON kepada-Nya.
Itulah bukti kita layak menjadi KEKASIH-NYA
Hanya orang-orang yang tidak mempunyai TUHAN saja yang PUTUS ASA dan MENYERAH KALAH
Atau mereka yang mempunyai TUHAN, tapi sebenarnya bukan TUHAN
Bahkan Tuhan-tuhan merekapun tidak ada kuasa atas diri mereka sendiri.
Karena dia hanyalah MAKHLUK yang DITUHANKAN oleh manusia..
Selagi masih ada ASA dan HARAPAN insya Allah kita akan MENANG dan meraih SEMUANYA…
Kisah 4 Lilin ini semoga bisa menjadi pelajaran buat kita:
Di dalam kamar yang gelap gulita,
Ada 4 lilin yang menyala…
Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang PERTAMA berkata:
“Aku adalah DAMAI…
Namun manusia tak mampu menjagaku,
Maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang KEDUA berkata:
“ Aku adalah IMAN…
Sayang aku tak berguna lagi.
Manusia tak mau mengenalku,
Untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin KETIGA bicara:
“ Aku adalah CINTA…
Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.
Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.
Mereka saling membenci…
Bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar,
dan melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:
“Apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin KEEMPAT berkata:
“Jangan takut…
Janganlah menangis…
Selama aku masih ada dan menyala,
Kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:
Karena Akulah … HARAPAN”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin HARAPAN,
Lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya
Apa yang tidak boleh mati hanyalah ASA yang ada dalam hati kita….
Dan ASA itu akan tetap ada selama kita BERSAMA Sang PENCIPTA……..PENGUASA ALAM SEMESTA
“ …Dan janganlah BERPUTUS ASA dari RAHMAT Allah,
Sesungguhnya yang tiada BERPUTUS ASA dari RAHMAT Allah
melainkan kaum yang KAFIR” (QS. Yusuf :87)
Wallahu a’lam bishowab
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
http://sitinaqiyah.wordpress.com/2010/08/12/harapan-mampu-bangkitkan-semangat-hidup/#more-437

Hidup Terus Berputar

Hidup Terus Berputar


Semua orang tahu HIDUP itu SINGKAT,
Namun…
Berapa banyak yang bisa MENGHARGAI atau MENYAYANGI HIDUP,
MENJALANI HIDUP DIRI SENDIRI dengan BAIK ?
Banyak orang yang sewaktu akan meninggal,
Kerap merasa MENYESAL terhadap
APA yang DILAKUKANNYA SEPANJANG HIDUPNYA,
Merasa diri ini hidup SIA-SIA,
Seandainya bisa KEMBALI membuka LEMBARAN BARU,
Kita pasti ingin menjalani HIDUP yang BERBEDA Sama Sekali.
Namun kini segalanya sudah TERLAMBAT,
Malaikat Pencabut Nyawa sedang Mengetuk Pintu,
Waktu yang Tersisa Tinggal Sedikit,
Tiba-tiba kita baru MENYADARI dirinya BELUM PERNAH HIDUP.
Karena itu,
Ketika Orang-orang berkata TAKUT MATI,
Sebenarnya yang Benar-benar Ditakuti adalah
Diri sendiri BELUM PERNAH HIDUP yang SESUNGGUHNYA.
Setiap ketika ada yang Meninggal Dunia,
kita akan merasa sedih.
Namun,
Pernahkah kita RENUNGKAN ?
Apakah kita SEDIH
Karena orang yang meninggal itu atau kita SEDIH untuk DIRI sendiri ?
Sesungguhnya,
Besar kemungkinan kita sedih untuk diri kita sendiri,
sebab SETIAP KEMATIAN AKAN MEMBUAT KITA MENYADARI bahwa
Kita JUGA BISA MATI.
Bagi kita KEMATIAN ITU MERESAHKAN dan MENAKUTKAN,
sebab kita BELUM PERNAH HIDUP BAIK-BAIK SEBAGAIMANA MESTINYA,
kita SELALU MEMBUANG-BUANG WAKTU.
Setiap malam minggu,
Kita heran kenapa seminggu ini lantas berlalu begitu saja.
Setiap tahun baru, kita merasakan kenapa setahun berlalu sudah.
Pergi mendaki gunung, baru sadar tenaga dan
Stamina tidak sekuat dulu lagi ;
Melihat rambut putih, baru sadar diri ini sudah tua,
Sudah berusia 40, 50 tahun atau hampir senja dan gigi bertanggalan,
Namun…
Bagaimanapun tidak terenungkan, bagaimana hari demi hari itu berlalu !
Lebih celakanya lagi, masih BANYAK hal yang BELUM kita KERJAKAN,
MASIH BANYAK MIMPI yang BELUM DIRAIH,
kita bahkan BELUM MENJALANI HIDUP YANG SESUNGGUHNYA,
Lantas Sudah Akan Pergi Begitu saja Selama-lamanya,
Bukankah ini Sangat Mengerikan ?
“Awalnya, kita ingin sekali masuk ke perguruan tinggi ;
kemudian ingin rasanya segera menyelesaikan kuliah agar bisa mulai bekerja ;
berikutnya, kita ingin menikah, dan ingin sekali memiliki anak ;
lalu, kita sangat berharap anak-anak cepat dewasa dan sekolah,
agar kita bisa kembali bekerja ;
selanjutnya, tiap hari kita Merenung ingin sekali segera pensiun ;
kini, kita benar-benar Hampir akan Mati”.
Tiba-tiba,
BARU kita SADARI, kita SELALU LUPA Untuk
MENJALANI HIDUP YANG SESUNGGUHNYA.
Hidup Semua Orang Begitu Mirip,
sejak kecil ingin sekali segera tumbuh dewasa,
setelah dewasa menginginkan Cinta, Perkawinan, Anak,
setelah memiliki anak lalu berharap mereka segera dewasa.
Kemudian, cerita generasi kemarin kembali dimainkan lagi pada generasi berikutnya.
Apakah Perjalanan Hidup ini hanya berupa
Serangkaian Penantian dan Harapan,
atau Tak Berdaya ?
Pasti masih ada sedikit yang berbeda khan ?
Tidak peduli berapa usia kita saat ini,
Kita selalu mengingat atau meninjau kembali kehidupan sendiri.
Apa saja yang telah kita perbuat Sepanjang Hidup ini ?
Hal yang ingin kita kerjakan apakah sudah kita lakukan ?
Apakah kita pernah TERSENYUM atau TERTAWA?
Pernahkah Merasakan KEBAHAGIAAN YANG SEBENARNYA ?
Hidup sampai detik ini,
Apakah ada sesuatu yang dirasakan kurang dan merasa menyesal ?
Kita Bisa BERTANYA seperti ini pada Diri Sendiri ;
saat Hidup ini Berakhir,
Apa kita Berharap Diri kita Pernah Hidup dengan Suatu Bentuk yang lain ?
Ada seorang siswa menceritakan sepotong kisah dirinya.
Itu adalah peristiwa yang terjadi pada musim dingin tahun lalu
Ayahnya terburu-buru hendak ke luar negeri
Dan dia juga tergesa-gesa untuk pergi menepati janji bertemu dengan temannya
Dan dengan terburu-buru dia mengucapkan sampai bertemu lagi kepada ayahnya.
Dia tidak tahu ternyata ini adalah perpisahan terakhir mereka,
sebab sejak itu mereka Tidak Pernah “BERJUMPA LAGI”.
Kematian sang ayah, membuatnya Sangat Sedih dan Menyesal,
dengan sayu dia berkata: “Kini, Semuanya Sudah Terlambat.”
Kisah seperti ini Sebenarnya Terus Berulang dan Berulang.
Banyak yang kerap Merasa “TERLAMBAT”,
Baru Sadar Masih Banyak yang Belum Dikerjakan,
Banyak Kata-kata yang Belum Sempat Diutarakan,
Sungguh ini adalah PENYESALAN TERBESAR DALAM KEHIDUPAN.
Membuka Lembaran Koran atau Menyalakan Televisi,
kita Akan Melihat Dimana-mana adalah Kecelakaan dan Bencana,
Setiap Hari Pasti Ada Berita tentang Kematian.
Ada Tsunami,
ada peledakan bom,
angin topan dsbnya,
Coba tanyakan orang-orang tsb,
sebelum meningalkan rumah di pagi hari
Pernahkah Terlintas dalam Benak kita Akan Pergi Begitu Saja ?
HIDUP INI TIDAK MENENTU.
Apakah kita Pernah MERENUNGKAN Hidup kita ?
Bagaimana kita Menjalani Hidup Selama Beberapa Tahun ini ?
Setiap hari tergesa-gesa, berangkat pagi pulang malam,
Hanya untuk memperoleh uang lebih banyak,
mendapat kedudukan yang lebih tinggi,
berusaha mengejar kesuksesan di mata duniawi,
mengejar Kenikmatan materi yang menggoda manusia, lantas setelah itu ?
Kita Tetap Saja Hampa, Tidak Bahagia, bukan ?
Jika Hidup kita hanya serangkaian kesibukan,
beban stres, yang tersisa hanya tanggung jawab, kewajiban,
tiada keceriaan dan kegembiraan,
kehidupan seperti ini bukankah sangat menjenuhkan ?
JANGAN SAMPAI SUDAH TERLAMBAT
BARU TIDAK RELA PERGI (MATI) BEGITU SAJA,
JANGAN SAMPAI TERLAMBAT BARU KEMUDIAN MENYESAL,
SEBAIKNYA TAHU SEBELUM TERLAMBAT.
HIDUP TIDAK ADA GLADI RESIK, PERTUNJUKAN TIDAK BISA DICOBA.
Mentari terbit dan terbenam kapan kembali ?
Bunga berguguran tak berdaya. “
http://sitinaqiyah.wordpress.com/2010/12/10/hidup-terus-berputar/#more-510

Angka 0 dan Angka 1

Angka 0 dan Angka 1


Cobalah sebutkan angka terbesar yang kita ketahui, dan
kalikanlah dengan angka Nol, kita akan mendapatkan
hasil selalu Nol.
Cobalah sebutkan angka terkecil yang kita ketahui, dan bagilah
dengan angka Nol, kita akan mendapatkan hasil tidak terhingga.
Sedang angka 1, berapapun angka yang kita sebutkan, dibagi
ataupun dikali hasilnya selalu sama dengan bilangan itu sendiri.
Angka Nol adalah representasi dari KEIKHLASAN. KEIKHLASAN
selalu membawa/ membuahkan KEBERKAHAN.
Angka Satu adalah representasi kebalikan dari KEIKHLASAN. Dan
KETIDAK IKHLASAN tidak pernah membawa keberkahan.
Manusia dengan kehidupannya, pada awalnya dan masa kanakkanaknya
berada pada posisi angka Nol. Semakin dewasa,
dengan segala pengalaman hidupnya dia akan bergerak naik
turun ke arah 1 atau ke arah 0.
Orang yang mengikuti hawa nafsunya, akan semakin mendekati
ke angka 1. Pada saat mencapai angka 1, dia akan menuhankan
dirinya. Dia akan merasa bahwa dunia sudah digenggamnya
dan itu atas usaha dan jerih payahnya. Tampak sekali
kesombongan selalu muncul dari tingkah lakunya.
Orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya, dia akan
bergerak ke arah Nol, menuju ke fitrahnya kembali. Orang
seperti ini selalu rendah hati (bukan rendah diri), selalu tawadlu,
berserah diri dan bertawakal, baik pada saat diberi kelebihan
maupun kekurangan.
Dari sisi rizki, orang yang berada pada angka 1, apabila misalnya
mendapatkan rizki Rp. 1.000.000,-, maka itulah uang yang
diperolehnya, tidak lebih dan tidak kurang. Nilai keberkahannya
adalah 1 juta rupiah dibagi 1 sama dengan 1 juta rupiah.
Orang yang berada pada angka 0, apabila misalnya
mendapatkan rizki Rp. 1.000.000,-, maka nilai keberkahannya
adalah tak terhingga. Berapapun rizki yang diperoleh, dia
mendapatkan rizki yang berkah tidak terhingga. Orang dengan
angka Nol ini derajat keikhlasannya sudah tertinggi, sehingga
berapapun yang diperoleh, selalu dapat mencukupi dirinya,
bahkan mampu menolong orang lain.
Orang dengan angka 0 hanya terdapat pada para Nabi.
Semakin ikhlas seseorang, semakin mendekat ke arah 0.
Misalnya 0.2, maka nilai keberkahannya adalah 1 Juta dibagi 0.2
= Rp 5.000.000,-
Sebaliknya, pada saat orang mendapatkan halangan dan
cobaan. Orang-orang yang ikhlas, yang memiliki angka 0,
berapapun bilangan halangan dan cobaannya, dikalikan dengan
0 akan sama dengan 0. Dia tidak pernah merasakan beban
apapun terhadap halangan dan cobaan yang menimpanya.
Sedangkan pada orang yang berbilangan 1, dia akan merasakan
sakit, stress dan bahkan sakit jiwa atau berputus asa, karena dia
selalu merasakan gejolak jiwa sesuai dengan besar dan kecilnya
cobaan.
Itulah keikhlasan yang terkait dengan keberkahan. Keikhlasan
adalah dari hati, dan hanya hati kita sendiri dan Allah saja yang
mengetahui.
Maka, seorang penjual es keliling yang menyumbangkan Rp
2.000,- ke kotak Masjid secara ikhlas, sangat jauh nilainya di
depan Allah dibanding dengan seorang Jutawan yang
menyumbangkan uang Rp 1 Juta ke kotak Masjid karena niat
yang lain.
Untuk itu, setiap manusia perlu mengupayakan kembali atau
mengarah ke titik Nol. Maka akan diperoleh ketenangan dan
kecukupan yang telah dijanjikan Allah.
http://sitinaqiyah.wordpress.com/2011/01/22/angka-0-dan-angka-1/#more-556

Kekuatan Pikiran Dan Kedahsyatan Kata-Kata

Kekuatan Pikiran Dan Kedahsyatan Kata-Kata


Jika Anda percaya… pikiran Anda mencari jalan untuk melaksanakannya
Sikap menentukan tindakan. Anda bukanlah sebagaimana yang Anda kira.
Apa yang Anda pikir, itulah Anda !
Seorang merasa sedih dan kesal karena melihat bunga mawar itu dikelilingi oleh semak semak berduri
Seseorang yang lain merasa senang dan bersyukur karena diantara semak semak berduri itu terdapat sekuntum bunga mawar
Bila Anda berpikir bahwa Anda telah ditaklukan, maka sebenarnya Anda telah kalah. Bila Anda berpikir bahwa Anda tidak mampu, maka Anda memang lemah.
Bila anda ingin menang, tapi anda berpikir bahwa Anda tidak bisa menang, maka pastilah Anda tidak bakal menang.
Bila Anda berpikir bahwa Anda akan menderita rugi, maka Anda akan benar – benar rugi.
Karena dimanapun seluruh jagad ini, Sukses itu hanya berpangkal dari kemampuan seseorang yang mewujudkan jalan pikirannya.
Bila Anda berpikir bahwa kedudukan Anda akan tersisih dalam masyarakat, maka Anda akan mengalami perlakuan yang demikian.
Karena itu Anda harus yakin benar akan diri Anda sendiri.
BERHATI-HATILAH dengan apa yang Anda PIKIRKAN !
Karena ia bisa menjelma menjadi KATA-KATA.
Pilihlah kata-kata dengan bijak karena kata-kata Anda akan mlahirkan TINDAKAN.
Waspadalah dengan tindakan Anda karena ia akan menjadi KEBIASAAN.
Mawaslah dengan kebiasaan Anda karena kebiasaan bisa membentuk KEPRIBADIAN.
Dan kepribadianlah yang akan menghantarkan Anda kepada KEBERUNTUNGAN atau KEBUNTUNGAN(kerugian).
Ketika Anda BERPIKIR SUKSES, maka pikiran Anda akan bekerja untuk Anda dan membantu Anda untuk mencari CARA dan JALAN bagaimana caranya agar Anda sukses dan terdoronglah Anda untuk melaksanakannya.
Sebaliknya ketika Anda percaya bahwa sesuatu itu tidak mungkin, maka pikiran Anda akan mencari PEMBUKTIAN yang membenarkan kenapa sesuatu itu layak untuk dikatakan tidak mungkin.
PERCAYA dengan penuh KEYAKINAN akan membuahkan kekuatan kreatif dan akan senantiasa mencari dan menemukan cara bagaimana untuk BISA.
PERCAYA dan YAKIN akan berbuah pikiran MEMBANGUN (konstruktif) dan KERAGU-RAGUAN akan menjadi PENGHAMBAT kreatifitas dan Andapun akan mulai berpikir destruktif (pessimis) yang berbuah pada karakter mudah menyerah, daya juang rendah, menunda, malas dan banyak alasan.
Anda bisa mencoba kedasyatan kata-kata dalam mempengaruhi pikiran kepada teman Anda. Bekerjasamalah dengan dua teman Anda. Tanpa sepengetahuan Anda bertiga, katakanlah kepada seorang teman Anda sebagai target uji coba, anggap saja namanya Bayu. Katakan pada Bayu, “ Yu kok kamu hari ini tampak pucat, kamu sakit ya…”, biarkan dia bereaksi apa adanya, tunggu 10 menit, kemudian tugaskan teman Anda yang pertama untuk mengucapkan kalimat yang sama sebagaimana yang Anda katakan pada Bayu. Beberapa saat kemudian aturlah teman Anda yang kedua mengucapkan kalimat yang sama. Lihatlah kejadian berikutnya, bisa jadi teman Anda benar-benar merasakan sakit dan minta ijin dari aktivitasnya saat itu. Begitupun sebaliknya kalau Anda mengatakan hal positip pada teman Anda, misalnya “ Bayu serasi banget bajumu hari ini, kamu tampak keren deh…”, Coba libatkan teman Anda sebagaimana skenario diatas, maka bisa dipastikan Bayu akan lebih percaya diri dan senang dibandingkan kalau Anda bilang, “ Bayu sepertinya bajumu tidak nyambung deh, tidak serasi amat…”, Mau coba ?
Begitulah pengaruh kata-kata pada kita. Karenanya pandai-pandailah memilih kata-kata positip yang akan memompa diri Anda, teman Anda dan orang-orang yang Anda temui sehingga suatu saat nanti Anda akan dikenang sebagai pendongkrak motivasi dan bukan sebagai penghancur motivasi. Sekali lagi hapuslah kata-kata negatif dalam kamus kehidupan Anda, dan mulailah dari saat ini ucapkanlah kata-kata terbaik untuk diri Anda, dan orang lain yang Anda temui.
Bagaimana agar pikiran Anda mampu menemukan gagasan-gagasan kreatif dalam meraih keberhasilan yang Anda idamkan?
# Pertama kali yang harus Anda lakukan adalah SERAP dan tangkaplah GAGASAN dan IDE-IDE KREATIP yang berhamburan dalam pikiran Anda ataupun di sekitar Anda, jangan biarkan gagasan itu lepas begitu saja. Belajarlah untuk menyerap hal-hal positip disekitar Anda, temui orang-orang berkarakter positip yang Anda kenal atau bahkan yang hanya Anda lihat di TV atau di majalah Anda. Saya yakinkan Anda lambat laun tapi pasti cara berpikir Anda akan membuahkan gagasan-gagasan positip dan melahirkan aksi positip. Karena itu TULIS dan TUANGKANLAH gagasan tersebut pada kertas. Berikutnya TINJAULAH gagasan tersebut berdasarkan sudut pandang pikiran Anda, singkirkan yang menurut Anda tidak bernilai dan arsipkanlah yang bagi Anda bernilai.
#Kedua, PUPUKLAH gagasan bernilai yang Anda tulis dan HAPUSKAN kata “TIDAK MUNGKIN” dalam hidup Anda, baik dalam pikiran ataupun dalam kosa kata Anda. Katakan dengan tegas “ MUNGKIN” dan yakinlah dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Mustahil adalah kata mutiara bagi orang-orang yang tidak mau mencoba.
#Ketiga, TENTUKANLAH apa yang Anda INGINKAN. UBAHLAH gagasan yang merupakan buah cara berpikir Anda dalam TINDAKAN NYATA. Libatkanlah saudara, teman, kerabat atau orang-orang yang menurut Anda layak untuk menjadi bagian dari keinginan (mimpi) Anda. Bersiaplah menanggung KONSEKWENSI nyaman ataupun tidak menyenangkan dari pilihan tindakan Anda. Resiko senantias ada.
AKAN LEBIH BAIK GAGAL KARENA MELAKUKAN dibandingkan TIDAK PERNAH SALAH APALAGI GAGAL KARENA MEMANG TIDAK PERNAH MELAKUKAN APAPUN.
#Keempat, EVALUASILAH apa yang telah Anda lakukan, ambil yang bermakna, buang yang tak berguna, susunlah puzzle KESUKSESAN Anda dari hal-hal positip yang telah Anda kumpulkan, lakukan secara sabar dan berkesinambungan.
#Kelima, HAPUS kata BERHENTI dan MENYERAH dalam kamus kehidupan Anda, maka tunggulah manusia baru yang diperhitungkan oleh kawan maupun lawan akan terlahir, dan itu adalah Anda.
Fakta membuktikan, apapun yang Anda rasakan saat ini bermula dari KATA-KATA yang pernah Anda pikirkan, kemudian Anda UCAPKAN, lalu Anda KERJAKAN dengan tindakan nyata, dan JADILAH Anda sekarang sebagaimana yang Anda RASAKAN saat ini.
http://sitinaqiyah.wordpress.com/2011/02/01/kekuatan-pikiran-dan-kedahsyatan-kata-kata/#more-573

Jaga Mulutmu


Sobat…
Ada suatu kisah seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, dengan hikmah ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu telah melakukan 32 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memaku paku ke pagar.
Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahukan ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya.
Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar.
“Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya”
“Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu dan perbuatanmu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain”
Sahabat…
AMARAH adalah suatu FITRAH yang ada dalam diri manusia
Tetapi bila kita TIDAK meLUAPkannya…
Maka itu adalah lebih UTAMA…
Karena luapan kemarahan hanya akan MENYAKITI orang lain yang akan ‘terus MEMBEKAS’
Dan menjadi ‘PENYESALAN’ diri kita…
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran : 133-134)
Seorang lelaki datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam,
“Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka”. Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan” (HR. Thobrani, Shohih)
Sobat…
Jagalah MULUTmu…
Seperti menjaga KEMALUANmu !
Karena keBANYAKan penduduk NERAKA…
Bukan hanya orang yang tidak bisa menjaga KEMALUANnya…
Tetapi juga orang yang tidak bisa menjaga MULUTnya *.
“Perkara yang paling BANYAK mengANTARkan orang masuk ke NERAKA
adalah MULUT dan KEMALUAN.” (HR. Tirmidzi)
“Barang siapa berIMAN kepada ALLAH dan HARI AKHIR…
Maka berKATAlah yang BAIK atau DIAM.” (HR. Bukhori-Muslim)
http://sitinaqiyah.wordpress.com/2011/02/14/jaga-mulutmu/#more-588